So What : Fenomena FOMO dalam Kacamata Teori Masyarakat Hipperealitas Jean Baudrillard


Gambaran Umum

FOMO (Fear of Missing Out) adalah fenomena psikologis dimana seseorang merasa cemas dan takut kehilangan pengalaman atau aktivitas yang menarik atau penting. Pada generasi post-millenial yang dihadapkan dengan kemajuan teknologi, khususnya media sosial, serta transparasi waktu dalam media sosial memberikan kesempatan pada individu untuk melihat aktivitas orang lain. Dalam hal ini, generasi post-millenial diminta untuk mampu membatasi diri serta mengontrol diri agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari (Wulandari, A. 2020).

Akan tetapi, pada kenyataannya saat ini banyak orang yang berlomba-lomba mengejar sesuatu yang sedang viral agar mereka tidak tertinggal. Contohnya dalam kasus 'war ticket' konser Coldplay. Dalam fenomena tersebut, FOMO dapat terjadi karena para penggemar takut kehilangan kesempatan langka untuk melihat band favorit mereka tampil secara langsung. Inilah kekuatan sejati dari sebuah band yang berhasil menciptakan loyalitas fanatik dari penggemarnya. Di mata penggemar seperti ini, duit bisa dicari, tetapi Coldplay cuma ada sekali.

Konser Coldplay sebagai acara besar dengan produksi yang spektakuler dapat menjanjikan pengalaman yang tak terlupakan. Ketika artis ikut serta dalam war ticket, hal ini dapat meningkatkan antusiasme dan keinginan masyarakat untuk menjadi bagian dari pengalaman konser yang menarik. Masyarakat umum mungkin merasa terdorong untuk membeli tiket demi mendapatkan pengalaman yang dianggap bergengsi dan dapat meningkatkan status sosial mereka.

Melalui adanya pengaruh FOMO yang dimana individu akan merasa tertinggal jika tidak dapat mengikuti trend yang sedang berlangsung sekarang. Dalam kasus ini, pembelian tiket konser Coldplay sedang ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak selebritas maupun remaja yang ramai berebut tiket konser Coldplay tersebut tanpa tahu tentang lagu-lagu mereka hanya karena pengaruh teman-teman ataupun dari media sosial.

Keterkaitan Fenomena FOMO dengan Teori

Pada kasus ini dapat kita kaitkan dengan teori Hiperealitas milik Jean Baudrillard yang berkaitan dengan perubahan perilaku masyarakat yang dipengaruhi oleh berbagai media, seperti televisi maupun internet, yang menyebabkan masyarakat kehilangan realitasnya dan digantikan oleh dunia simulasi.

Di dalam dunia hiperealitas, nilai citra lebih penting ketimbang nilai fungsi sebuah objek. Citra adalah segalanya untuk memenuhi hasrat simbolik yang diciptakan dalam kehidupan masyarakat yang seolah tidak pernah puas. untuk mendapatkan citra tersebut, banyak selebritas bahkan remaja berbondong-bondong membeli tiket konser Coldplay hanya semata-mata untuk dibagikan ke dalam media sosial sehingga mereka dapat menunjukan bahwa mereka tidak merasa tertinggal dengan trend yang kini sedang berlangsung.

Teori sosiologi lainnya yang cocok untuk menjelaskan fenomena FOMO (Fear of Missing Out) adalah teori pertukaran sosial milik Richard M. Emerson. Teori pertukaran sosial mengasumsikan bahwa individu terlibat dalam interaksi sosial berdasarkan pertukaran yang saling menguntungkan. Dalam konteks FOMO, individu cenderung merasa takut ketinggalan atau kehilangan sesuatu yang dianggap penting atau menguntungkan.

Teori pertukaran sosial juga dapat menjelaskan bagaimana media sosial mempengaruhi fenomena FOMO. Media sosial memperluas jangkauan interaksi sosial, dan individu seringkali terlibat dalam pembandingan sosial dengan orang lain melalui platform ini. Dalam konteks ini, individu mungkin merasa cemas atau tidak puas dengan kehidupan mereka sendiri ketika mereka melihat postingan atau aktivitas menarik orang lain di media sosial. Mereka khawatir bahwa mereka melewatkan pengalaman atau kesempatan yang sama, sehingga mendorong terjadinya FOMO.

Sisi positif FOMO
  • Up to Date : bisa lebih mengetahui perkembangan peristiwa atau hal-hal di sekitar.
  • Strategis : dapat digunakan menjadi salah satu cara promosi terhadap suatu produk. Misalnya, promosi terhadap suatu acara dan produk tertentu.
  • Motivasi : FOMO memotivasi seseorang untuk berusaha mengikuti atau mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
  • Perekat Sosial : kesamaan cerita dan motivasi dapat mendorong orang-orang dengan keinginan yang sama untuk meraih sesuatu bersams
Sisi negatif FOMO
  • Tekanan dan ketidak stabilan Emosi: FOMO menyebabkan tekanan emosional yang signifikan pada individu.
  • Konsumtif: FOMO mendorong orang untuk mengambil keputusan impulsif tanpa pertimbangan yang matang terhadap keuangan mereka.
  • Ketidakpuasan: Mereka mungkin merasa tidak puas dengan pengalaman mereka sendiri karena dibandingkan dengan orang lain.
  • Ketergantungan terhadap sosial media: memicu keinginan untuk terus memeriksa media sosial agar tidak ketinggalan informasi atau pengalaman yang sedang terjadi.
  • Salah memgambil keputusan : dapat mengganggu kemampuan kita untuk membuat keputusan yang tepat dan rasional.

Referensi:

Aruman, E. (2023). Fenomena Kepopuleran Coldplay: Menguak Daya Tarik di Balik Keputusan Fanatik. Marcomm: News Trend. Marcomm. https://mix.co.id/marcomm/news-trend/fenomena-kepopuleran-coldplay-menguak-daya-tarik-di-balik-keputusan-fanatik/

Homans, George J. dan Richard ,M. Emerson. (1973). "Social Exchange: Advances in Theory and Research". Russell Sage Foundation.

Nastiti, A. P. (2023). FOMO Adalah Apa? Ini Pengertian, Penyebab, Dampak Positif dan Negatif. Mengerti.id. https://www.mengerti.id/wiki/pr-6646503144/fomo-adalah-apa-ini-pengertian-penyebab-dampak-positif-dan-negatif

Suharno, A. (2020). Fenomena Hiperrealitas sebagai Sumber Penciptaan Naskah Drama dengan Judul Dongeng Seputar Menara dan Ritus-Ritus (Doctoral dissertation, Institut Seni Indonesia Yogyakarta).

Winick, K. (2020). The Upside Down To FOMO. Newsletter: Mental Health and Wellbeing. Psycom. https://www.psycom.net/FOMO

Wulandari, A. (2020). Hubungan Kontrol Diri Dengan Fear Of Missing Out Pada Mahasiswa Pengguna Media Sosial. Skripsi. Tidak diterbitkan. Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama. UIN Raden Intan Lampung: Lampung.

••••••••••••••••••
KBMS 2023
Pengembangan Intelektual
Kabinet Bhinaraksa Satyatama
#SoWhatSos #SoWhat_KonserColdplay

Komentar