"Menelanjangi Eksklusivitas Ruang Sosial" (Studi Kasus pada Warung Kopi di Purwokerto)

Warung kopi kini bukan lagi sekadar untuk makan dan minum saja, tetapi juga menjadi ruang sosial baru. Keberadaan warung kopi di Kota Purwokerto telah begitu marak. Fenomena tersebut dapat menjadi penanda perubahan ruang kota. Warung kopi menjadi ruang sosial baru bagi masyarakat Kota Purwokerto. Dalam warung kopi terkandung berbagai lapisan makna. Dalam warung kopi terjadi interaksi individu maupun kelompok yang membentuk makna berupa wacana, simbol, maupun citra untuk merepresentasikan diri, relasi yang dijalin, dan juga ruang atau situs terjadinya interaksi.

Warung kopi merupakan wujud perubahan dari pengembangan ruang kota di Kota Purwokerto. Dalam warung kopi terjadi dialektika beragam gerak, interkoneksi, interaksi uang, orang dan komoditas. Tulisan ini berpendapat bahwa warung kopi merupakan ruang persepsual hasil dari proses pengembangan ruang kota yang dikonstruksi beragam elemen dan kepentingan. Alih-alih menjadikan manusia yang menghidupi ruang hidup mereka, pertumbuhan warung kopi menghasilkan manusia yang teralienasi.  

Warung Kopi Favorit di Purwokerto

  • Warung Kopi Kebon dengan produk kopi andalan yaitu capuccinno, latte, manual brewing, single origin nusantara. Adapun metode seduh favorit di caffe shop ini yaitu metode pour over.
  • Singgah Coffe & Book yang memikat pehatian anak muda, karena interiornya didesain secara minimalis. Dalam coffe shop ini terdapat beberapa koleksi buku yang disediakan untuk dibaca pelanggan, sehingga pelanggan bisa menikmati kopi sambil membaca buku, mengobrol, mengerjakan tugas atau pekerjaan lainnya.
  • Society Coffee House yang mengusung desain dengan nuansan industrial yang dipadukan dengan ornamen unsur kayu dan bata merah yang menawan. Sehingga coffe shop ini tidak hanya cocok untuk anak-anak muda saja tapi juga cocok untuk keluarga.
  • The Cups Coffee yang menyajikan kopi favorit nusantara dan mancanegara dengan metode Vietnam Drip, Pour Over, Chemex, Syphon, French Press, Aeropress, Haria V60, dan sebagainya.
  • Praketa kopi dengan desain yang bernuansa kayu dan simpel. Terdapat spesialis kopi seduhan tangan, sehingga rasanya sesuai selera dan murah meriah.
  • Zero Point yang menyajikan kopi dari Gayo sampai Toraja dan melayani manual. Selain menyediakan kopi, Zero Point juga menyediakan makanan lain seperti mie, roti dan lain-lain. Warung kopi ini mengutamakan konsep kongko, sehingga memberikan harga terjangkau dan dapat menampung banyak pelanggan.

Klasifikasi Warung Kopi

Warung kopi tradisional yang memilki suasana asri karena biasanya warung kopi tradisional ini menggunakan aksesoris antik dan tempatnya berada di pinggiran kota atau bahkan di dekat sawah. Contoh warung kopi tradisional di Purwokerto yaitu: Warak Koffie, Warung Kopi Keprok, Suluk Kopi dan Pecel, dan Praketa Kopi.

Warung kopi modern di sini sudah menggunakan berbagai alat canggih, baik itu untuk aksesoris ruangan maupun peralatan dan tempatnya berada di tengah kota. Contoh warung kopi modern di Purwokerto yaitu: Coffee to go seperti Kopi Kenangan, Janji Jiwa, Kopi Lain Hati, dan lain-lain. Kemudian Warunk Upnormal, Taman Coffe, dan Kopi Clebek.

Selain itu, warung kopi terbagi menjadi tujuh jenis.

  1. Jaringan warung kopi Amerika, seperti Starbucks dan Coffee Bean. Biasanya, gerai favorit para pecinta kopi itu umumnya terletak di pusat perbelanjaan. Namun di Purwokerto belum tersedia jenis warung kopi seperti ini.
  2. Jaringan warung kopi Italia yang ada di Indonesia. Umumnya jaringan warung kopi Italia tidak hanya menyediakan kopi. Biasanya mereka menggabungkan dua konsep berbeda, yaitu bar dan kopi. Jenis warung kopi Italia belum tersedia di Purwokerto.
  3. Jenis warung kopi lokal yang para pemainnya dari Indonesia. Ada banyak contoh kedainya, misal Upnormal. Warung kopi Upnormal berada di jalan HR Bunyamin Purwokerto.
  4. Coffee to go yang kini tengah populer. Kedai jenis ini tidak menyediakan tempat duduk atau kursinya terbatas misalnya Kopi Kenangan, Janji Jiwa, Kopi Lain Hati dan lain-lain. Jenis kedai ini banyak tersedia di Purwokerto.
  5. Specialty coffee. Jenis kedai ini biasanya menyajikan kopi secara spesial, seperti beberapa coffee shop yang memanggang sendiri biji kopi dengan menggunakan roaster besar sehingga bisa menghasilkan sajian kopi yang nikmat.
  6. Warung kopi yang umumnya tidak memiliki banyak gerai. Biasanya kedai ini hanya satu saja, karena biasanya kedai ini lebih unggul di interior yang Instagramable.
  7. Toko roti dan kue yang juga menyediakan kopi sebagai menu pelengkap dagangan utamanya. Jenis kedai ini contohnya ialah JCO.

Fungsi Warung Kopi

Fungsi komersial atau jual beli, yaitu tempat jual makanan dan minuman. Ini merupakan fungsi utama warung kopi.

Fungsi rekreasi, yaitu tempat untuk berkumpul dan bersendau gurau. Fungsi pendukung yang terdapat di warung kopi sebagai kegiatan dan aktivitas yang dapat membuat seseorang menjadi nyaman di dalam coffee shop tersebut.

Fungsi edukasi, yaitu tempat untuk berdiskusi dan menyelesaikan urusan kerja

Dampak Warung Kopi

Dampak positif warung kopi yakni sebagai sarana sosialisasi dan berkumpul, tempat untuk bekerja, belajar, sekaligus berekreasi, memberikan nuansa baru sehingga dapat mereduksi kejenuhan, coffee shop menyuguhkan atmosfer yang nyaman sehingga sering dijadikan tempat untuk memperoleh inspirasi dan ide-ide yang baru, memberikan lapangan pekerjaan, dan dapat membantu menaikkan tingkat perekonomian di Indonesia.

Dampak negatif warung kopi yakni dapat menjadi penyebab timbulnya perilaku hedonisme pada anak muda, diakibatkan perilaku konsumtif terus-menerus yang dilakukan saat sedang berada di “tongkrongan,” kenyamanan yang dihadirkan oleh warung kopi dikhawatirkan akan mengalihkan dunia seseorang dari tugas-tugas atau kegiatan yang semestinya ia selesaikan, dan dapat menimbulkan kecemburuan sosial, karena secara tidak sadar tempat nongkrong seperti coffeeshop seperti mempunyai sebuah strata dan dapat menunjukkan status sosial seseorang.

Teori Ruang Publik Jurgen Habermas

Habermas mendefinisikan ruang publik sebagai berkumpulnya orang-orang untuk berdiskusi berdasarkan rasionalitas. Ruang publik besar peranannya dalam sebuah proses demokrasi, sebab di dalamnya rakyat bebas menyatakan argumen dan sikapnya tanpa ada batasan dan perbedaan apa pun. Ia juga menambahkan bahwa ruang publik tersebut harus bebas dari intervensi dan ketidaktransparan.

Melihat warung kopi yang berkembang seiring dengan perkembangan kota, warung kopi bukan lagi sekadar untuk makan dan minum saja, tetapi juga menjadi ruang sosial baru. Kemudian dalam warung kopi terjadi interaksi individu maupun kelompok yang membentuk makna berupa wacana, simbol, maupun citra untuk merepresentasikan diri, relasi yang dijalin, dan juga ruang atau situs terjadinya interaksi. Tentunya suatu interaksi yang bebas dan bisa diakses semua kalangan.

Dengan demikian warung kopi adalah ruang publik, dimana yang seharusnya menjadi ruang untuk melakukan diskusi secara rasionalitas. Akan tetapi pada kenyataanya malah menimbulkan konsep keterasingan dikarenakan tidak mudah diakses oleh semua kalangan masyarakat. Alih-alih menjadikan manusia yang merasa memiliki dan menghidupi ruang kehidupannya, pertumbuhan warung kopi di Kota Purwokerto menghasilkan manusia-manusia yang teralienasi.

Referensi :

Dwinanda, Reiny. (2020). Sosiolog Kupas Sisi Positif-Negatif Budaya KafeRepublika.co.id. Diakses dari https://www.republika.co.id/berita/qkas0q414/sosiolog-kupas-sisi-positifnegatif-budaya-kafe.

Gonibala, Faizatunnisa. (2022). Coffee Shop Jadi Tongkrongan Wajib, Positif atau Negatif?. Kumparan.com. Diakses dari https://kumparan.com/nisa-gonibala/coffee-shop-jadi-tongkrongan-wajib-positif-atau-negatif-1xEdumGUAKA/full.

Mutahir, Arizal., Chusna, Aidatul., Taufiqurrohman, Muhammad., & Santoso, Joko. (2021). Praktik Keruangan dan Keterasingan: Studi Warung Kopi di Kota Purwokerto, Banyumas Jawa Tengah. Jurnal Pengembangan Kota. Vol 9 (2): 215-230. DOI: http://dx.doi.org/10.14710/jpk.9.2.214-230.

Monalusia, Susan. (2014). Mengkritisi Konsep Ruang Publik Habermas. Sindonews.com. Diakses dari https://nasional.sindonews.com/berita/927896/149/mengkritisi-konsep-ruang-publik habermas#:~:text=Habermas%20mendefinisikan%20ruang%20publik%20sebagai%20berkumpulnya%20orangorang%20untuk,sikapnya%20tanpa%20ada%20batasan%20dan%20perbedaan%20apa%20pun.

Putri, Yuki Anggia. (2018). 6 Recommended Coffee Shops You Should Visit in Purwokerto. Helterskelter. Diakses dari https://ohelterskelter.com/coffee-shop-purwokerto/.

Rossi, Maellinda dkk. (2021). Analisis Kepuasan Konsumen Kopi pada Kedai Kopi di Wilayah Purwokerto. JEPA. Vol 5(3): 878-891. DOI: https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2021.005.03.25.  

Komentar