Review Film: Jack the Giant Slayer (2013)

Pernahkah kalian mendengar dongeng klasik yang mengisahkan tentang sebuah benih tanaman kacang yang berukuran sangat kecil, namun dapat menumbuhkan sebuah pohon raksasa yang sangat besar dan tinggi menjulang ke langit?

Jika merasa familiar dengan kisah tersebut, maka narasi ini akan membawa kita kepada sebuah film petualangan fantasi Hollywood tahun 2013 yang merupakan adaptasi dari dongeng rakyat Inggris berjudul “Jack The Giant Killer” dan “Jack and The Beanstalk”. Film besutan Bryan Singer yang naskahnya ditulis oleh Darren Lemke dan Christopher McQuarrie dengan durasi 114 menit ini berjudul Jack The Giant Slayer yang berarti “Jack Si Pembunuh Raksasa”.

 

Sinopsis/Alur Cerita

Alkisah seorang remaja bernama Jack (Nicholas Hoult) yang bekerja sebagai pedagang di sebuah desa yang berada di seberang jauh dari area istana kerajaan di Albion, Inggris. Jack menjalani hari-hari biasanya dengan berkebun lalu mengantarkan hasil kebun sekaligus berdagang ke sekitar istana dengan menggunakan kudanya sebagai moda transportasi.

Suatu hari ketika sedang berkeliling untuk berdagang di dalam istana, Jack mampir ke sebuah pertunjukan teater kerajaan. Kebetulan Ia bertemu sang Putri Kerajaan yang sedang menyamar menjadi rakyat biasa demi menonton teater itu tanpa pengawalan istana. Karena kecantikan sang putri menarik perhatian beberapa bandit untuk menggodanya, namun Jack datang untuk membela sang putri.

Sepulang dari area teater, Jack bertemu dengan seorang biarawan kerajaan yang tengah dalam kejaran pengawal kerajaan. Biarawan tersebut memberikan Jack kantong kecil berisi beberapa butir benih tanaman kacang. Jack menerimanya dengan tidak tahu bahwa yang diberikan kepadanya adalah benih-benih kacang ajaib yang merupakan salah satu relik kuno yang sebenarnya disimpan oleh kerajaan.

Namun biarawan itu mencurinya dengan dalih menyelamatkan benih-benih tersebut dari oknum anggota kerajaan yang mempunyai niat dan rencana jahat terhadap benih kacang tersebut.

Setelah itu, Jack pulang dengan tangan kosong ke rumahnya, Ia hanya membawa pulang beberapa butir benih kacang yang Ia dapat. Di rumah, paman Jack memarahinya karena pulang tanpa hasil dagang. Ia marah dengan mengacak-acak meja rumah yang mengakibatkan benih kacang tersebut terlempar dan beberapa diantaranya jatuh ke bawah rumah melalui lubang kayu yang menjadi lantai rumah, lalu benih tersebut tergeletak di tanah.

Pada malam hari, turunlah hujan deras. Jack yang sendirian di rumah karena ditinggal oleh pamannya yang mencari nafkah, mendapat kunjungan tamu. Tak disangka olehnya, tamu tersebut adalah Isabelle (Eleanor Tomlinson) sang Putri Kerajaan. Tujuan Isabelle berkunjung untuk mengutarakan rasa terima kasih karena Jack telah melindunginya di area teater pada siang hari tadi. Derasnya air hujan pun mengalir perlahan ke dalam tanah di bawah rumah kayu Jack.

Air hujan itu lantas mengenai benih kacang yang sebelumnya telah tergeletak di sana. Kemudian secara tiba-tiba, benih yang terkena air tersebut berubah menjadi pohon kacang raksasa yang dengan segera tumbuh dari bawah tanah terus naik ke atas langit dengan membawa Jack dan Isabelle yang terjebak di dalam rumah kayu itu. Jack berusaha menyelamatkan diri dan Isabelle, namun nihil dan dirinya terjatuh ke tanah dan pingsan, sedangkan Isabelle terbawa ke atas langit.

Pada pagi keesokan harinya, pasukan kerajaan telah berkumpul di hadapan Jack yang tersadar dari pingsannya. Jack kemudian memberikan keterangan mengenai apa yang telah terjadi dan Isabelle yang terbawa ke atas sana. Raja lalu mengirimkan pasukan terbaiknya untuk memanjat ke atas pohon tersebut, pun dengan Jack yang turut memanjat. Sesampainya di puncak pohon, mereka terpukau dengan pemandangan yang ada.

Ternyata terdapat negeri di atas langit yang tinggi. Mereka tidak mengetahui bahwa negeri yang mereka kunjungi adalah negeri para raksasa yang berdasarkan legenda dahulu pernah turun dan berperang dengan manusia. Tak ingin membuang waktu, mereka bergegas masuk dan mencari sang putri ke dalam negeri tersebut.

Kemudian mereka membagi regu menjadi dua kelompok dengan pembagian tugas masing-masing. Jack berpasangan dengan Elmont (Ewan McGregor) yang merupakan kapten pengawal kerajaan. Regu lain dipimpin oleh Lord Roderick (Stanley Tucci) dengan Wicke (Ewen Bremner) yang keduanya juga anggota kerajaan. Mereka semua berjuang di jalan dan tugas regu masing-masing. Jack dan Elmont beberapa kali menghadapi hambatan bahkan bertemu raksasa dalam misi mereka.

Namun di sisi lain, Roderick dan Wicke memiliki rencana terselubung dalam misi tersebut. Mereka berkhianat, Roderick berniat mengambil alih kerajaan sekaligus menikahi putri Isabelle. Ternyata Roderick membawa sebuah mahkota kuno kerajaan yang dahulu pernah dipakai oleh King Erick untuk mengalahkan raksasa dalam perang.

Berdasarkan legenda, para raksasa takut dan tunduk terhadap mahkota tersebut karena mengandung sihir kuno yang telah menaklukan mereka pada masa lampau. Roderick menyiasati hal tersebut dan membuat aliansi dengan Jenderal Fallon yang merupakan pemimpin raksasa. Roderick dengan rencana tersebut menggunakan mahkota kuno dan beberapa benih kacang ajaib yang juga Ia punya.

Di sisi lain, Jack, Isabelle, dan Elmont yang mereka bertiga berhasil selamat pada hari itu juga sudah memiliki rencana tersendiri. Elmont memerintahkan Jack dan Isabelle untuk turun terlebih dulu, sementara Elmont akan menyusul. Ia bermalam & berniat untuk membunuh Roderick di keesokan harinya.

Keesokan harinya, Jenderal Fallon bersama Roderick yang memakai mahkota ajaib tengah menyiapkan pasukan raksasa yang berkumpul di pinggir jurang negeri raksasa. Elmont yang melihatnya, bergegas mengendap-endap dan berusaha membunuh Roderick yang memakai mahkota dan membawa stok benih kacang.

Setelah mereka bertemu lalu berduel cukup sengit, Roderick pun tewas, kemudian saat Elmont ingin mengambil mahkota itu, mahkotanya telah diambil oleh Fallon terlebih dulu. Fallon pun memasangkan mahkota itu ke jarinya dan sekaligus menandakan bahwa ia memiliki kuasa mutlak atas para raksasa lainnya. Di saat yang bersamaan, di bawah sana para pasukan kerajaan telah berhasil menebang pohon raksasa tersebut. Dengan momen itu, Elmont menggunakannya untuk turun bersamaan dengan tumbangnya pohon tersebut kembali ke bawah.

Para raksasa sempat putus asa karena pupus satu-satunya jalan mereka untuk turun ke bawah. Namun, Fallon menemukan kantong stok benih kacang di seberang mayat Roderick. Kemudian Fallon pun menaburkan beberapa benih kacang yang diambil dari kantong Roderick, ke aliran sungai di pinggir jurang tersebut, setelah itu muncul lah pohon-pohon raksasa tersebut yang kemudian dinaiki para raksasa lalu menjuntai ke bawah.

Sementara di bawah sana, para pasukan kerajaan telah bersiap untuk kembali ke istana. Jack yang memilih untuk menyusul sedang memberi kudanya minum pada sebuah wadah air. Kemudian, dari pantulan air dalam wadah tersebut nampak untaian akar dan tangkai raksasa yang dari atas menjuntai ke bawah. Benar dugaannya, tangkai raksasa itu adalah pohon raksasa yang dinaiki pasukan raksasa untuk menyerbu ke bawah.

Jack lalu memacu kudanya meninggalkan area tersebut dan bergegas memberitahu rombongan kerajaan yang masih dalam perjalanan untuk memacu kuda mereka lebih cepat menuju ke dalam istana. Mereka semua dengan panik memacu kuda mereka dan dengan cepat berhasil memasuki istana menyelamatkan diri dari kejaran pasukan raksasa. Fallon nyaris saja berhasil memasuki gerbang kerajaan, namun Ia terjatuh ke dalam sungai kerajaan.

Pasukan raksasa terhadang di balik jembatan air yang telah berubah menjadi lautan minyak dan api yang disiapkan oleh pasukan kerajaan. Namun mereka memiliki strategi, para raksasa menembakan banyak tombak dengan tali tambang besar ke gerbang kerajaan dan dengan gigih menarik paksa gerbang itu agar terbuka.

Di sisi lain, Fallon yang belum mati saat terjatuh ke sungai, berenang menuju area bawah istana untuk meringsek masuk. Kemudian tepat di hadapan Jack dan Isabelle yang sedang di dalam istana, Fallon berusaha memakan mereka berdua. Saat Jack sedang berada dalam genggaman Fallon, Jack melempar satu benih kacang yang tersisa ke dalam mulut Fallon. Kemudian tumbuhlah tanaman raksasa itu dari dalam tubuh Fallon sekaligus dari dalam istana.

Tubuh Fallon yang hancur menyisakan sebuah mahkota yang sebelumnya dipakai di jari Fallon. Jack mengambil mahkota itu dan menggunakannya, lalu bersama Isabelle bergegas keluar istana untuk bergabung kembali ke dalam pasukan.

Tepat disaat pasukan manusia sedang berada di ujung tanduk, akhirnya Jack datang dengan memakai mahkota ajaib yang kemudian membuat pasukan raksasa yang telah berhasil masuk ke dalam istana menjadi tunduk pada mahkota tersebut. Mahkota itu memiliki kutukan yang membuat siapa saja yang memakainya memiliki kuasa atas para raksasa.

Dengan segera Jack memerintahkan para raksasa untuk kembali ke dunia mereka dengan menaiki pohon yang sebelumnya terjuntai ke bawah. Setelah para raksasa sudah semuanya kembali ke negerinya, pohon tersebut ditebang dan sekaligus menandai akhir dari peperangan tersebut. Dunia manusia kembali tenteram, akhir cerita Jack yang merupakan rakyat biasa menikahi Isabelle yang merupakan putri kerajaan dan kemudian meneruskan tahta kerajaan tersebut.

 

Pemeran

1. Jack (Nicholas Hoult), sebagai tokoh utama
2. Isabelle (Eleanor Tomlinson), sang putri kerajaan
3. Lord Roderick (Stanley Tucci), penasihat raja yang berniat mengambil alih kerajaan
4. Raja Brahmwell (Ian McShane), ayah Isabelle yang ingin putrinya menikahi Roderick
5. Jenderal Fallon (Bill Nighy), pemimpin bangsa raksasa
6. Elmont (Ewan McGregor), kapten pasukan kerajaan
7. Wicke (Ewen Bremner), pelayan dan pembantu Lord Roderick

 

Pendapat Penulis

Film Jack The Giant Slayer mengangkat sebuah dongeng klasik yang dikemas secara epik sebagai sebuah film, membuat penonton seakan-akan memasuki dunia fantasi dan mengikuti petualangan yang disajikan di dalam film tersebut. Mengambil tema dari kerajaan Inggris dan kisah legendanya menambah kesan dan atmosfer tersendiri pada film ini. Alurnya tidak terlalu bercabang dan masih mudah untuk dipahami.

Kisah-kisah legenda kerajaan Inggris selalu memiliki daya tarik sendiri bagi beberapa kalangan. Film seperti ini tak akan lekang oleh zaman. Di tengah tren berbagai film bernuansa zaman modern, film ini menarik karena hadir dengan vibes nya tersendiri dan dapat menjadi sarana rekreasi bagi para penikmat film yang ingin menikmati nuansa klasik yang berbalut kisah legenda masa lampau.


*) Penulis merupakan mahasiswa Sosiologi FISIP Unsoed tahun angkatan 2021

Komentar